Bersamamu segalanya menjadi indah
Menerawang tinggi di atas ubun-ubun
Memetik bintang pandangi indah rembulan
Menanti datangnya mentari
Kokok ayam umumkan pagi
Merah bibir langit tersungging manis
Mulaikan mimpi dalam mencari
Keindahan abadi adalah cita
Kudapatkan dalam cintamu yang suci
Bersamamu bergandengan tangan
Naiki tangga nada kehidupan
Sebelum lagu terdengar sumbang
Rekaman takdir bukanlah kunci
Yang menciutkan minat di kala sunyi
Niat di hati adalah pintu
Yang dapat dibuka jika ada kemauan
Semua telah terpampang rapih di depan mata
Mengapa menghindar sebelum mencoba
Jika cobaan masih dapat dihindari
Mengapa harus lari dari kenyataan
Jika kenyataan sendiri tak pernah bergerak dan berlari
Pintu belakang selalu terbuka
Jendela pun belum pasti terkunci
Karena Lamabang restu dan sayang selalu ada
Berkalungkan emas di dalam dada
Bermatakan satu kata kepastian
Yakinkan arah dalam meraih
Kuyakin cintamu tak akan pernah basi
Kecanduan akan cintamu adalah obat penawar sedih
Yang selalu datang mengintip
Berkunjung tanpa undangan tawakan kesendirianku
Kebijakan sadarkan besar arti kesendirian
Kutemukan padanya rasa kehilangan
Sadar siapa aku untukmu
Penting artimu bagiku
Sedetikpun tak pernah terlintas
Jauhmu akan lebih mendekatkan hati
Tersiksa oleh bayang-bayang kelabu
Goncangkan hari hingga tak menentu
Tanpamu hidup hanyalah kematian tanpa pemakaman
Tanpamu aku hanyalah bayi atau banci
Aku butuh dirimu dan cintamu
Di sisiku selalu bersama
Sepucuk Surat Untukmu ( adek )
Selasa, 07 Juni 2011
Diposting oleh
Jauh di Mata Dekat di Hati
di
21.48
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar